Bayangkan suasana company gathering yang berbeda dari biasanya—bukan di hotel mewah atau tepi pantai, melainkan di sebuah desa tradisional yang masih mempertahankan warisan leluhur dengan penuh kebanggaan. Di sinilah keunikan gathering di Desa Sade, salah satu desa adat tertua di Lombok yang menjadi jendela untuk mengenal lebih dalam kehidupan masyarakat Sasak.
Banyak perusahaan kini memilih paket gathering lombok bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk mencari pengalaman baru yang bermakna. Desa Sade menjadi destinasi yang sempurna untuk itu. Suasananya tenang, warganya ramah, dan nilai-nilai budaya yang dipegang teguh menjadikan tempat ini lebih dari sekadar lokasi wisata—ia adalah ruang belajar tentang kehidupan, kebersamaan, dan kesederhanaan.
Menapaki Jejak Budaya di Desa Sade
Desa Sade terletak di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, tidak jauh dari kawasan wisata Mandalika. Saat pertama kali menginjakkan kaki di sini, peserta gathering akan langsung disambut dengan suasana yang begitu berbeda. Jalanan dari batu, rumah-rumah beratap alang-alang, dan aroma tanah yang masih alami menjadi ciri khas yang menyapa setiap pengunjung.
Warga Desa Sade adalah suku Sasak asli yang hingga kini masih mempertahankan tradisi turun-temurun. Bahkan, lantai rumah mereka dibuat dari tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau—bukan karena keterbatasan, tetapi sebagai simbol kesucian dan kearifan lokal. Masyarakat percaya bahwa cara ini membuat rumah tetap hangat saat malam dan sejuk di siang hari.
Selama company gathering di desa ini, peserta dapat berinteraksi langsung dengan warga, mendengarkan cerita tentang asal-usul desa, dan menyaksikan bagaimana nilai-nilai gotong royong tetap hidup di tengah perkembangan zaman. Hal ini menciptakan suasana yang akrab dan penuh makna, jauh dari hiruk-pikuk dunia kerja sehari-hari.
Belajar Menenun dan Berinteraksi dengan Warga Sasak
Salah satu kegiatan paling menarik di Desa Sade adalah belajar menenun kain songket. Bagi masyarakat Sasak, menenun bukan hanya pekerjaan, melainkan juga simbol kedewasaan dan ketekunan. Sejak kecil, para perempuan di Desa Sade sudah diajarkan cara memintal benang, merancang pola, hingga menghasilkan kain songket yang indah dan bernilai tinggi.
Peserta gathering dapat mencoba langsung proses menenun bersama ibu-ibu desa. Meskipun terlihat sederhana, nyatanya menenun membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang luar biasa. Dari sinilah banyak orang mulai memahami betapa besar dedikasi warga Sade terhadap budaya mereka. Momen seperti ini sering kali menjadi bahan obrolan hangat antaranggota tim—tentang bagaimana kesabaran, kerja sama, dan ketekunan ternyata juga menjadi nilai penting dalam kehidupan sehari-hari.
Selain menenun, warga juga sering menampilkan tarian dan musik tradisional, seperti Gendang Beleq dan Peresean, sebuah pertunjukan bela diri khas Lombok. Pertunjukan ini menggambarkan semangat dan keberanian, namun juga diakhiri dengan pelukan sebagai simbol perdamaian dan persaudaraan. Suasana seperti ini membuat gathering di Desa Sade terasa lebih hidup dan menyatu dengan budaya lokal.
Menyatu dengan Alam dan Kehidupan Pedesaan
Setelah menikmati kegiatan budaya, peserta gathering bisa berjalan-jalan mengelilingi desa untuk merasakan suasana pedesaan yang damai. Tidak ada gedung tinggi atau kendaraan bising—yang terdengar hanya kicau burung dan tawa anak-anak yang berlarian di jalan tanah.
Dari atas bukit kecil di sisi desa, pemandangan hamparan sawah dan perbukitan Lombok Tengah terlihat memukau. Di momen seperti inilah, banyak peserta gathering merasa lebih rileks, lebih dekat dengan rekan kerja, dan lebih menghargai hal-hal kecil yang sering terlewat dalam rutinitas kantor.
Beberapa perusahaan biasanya menutup sesi gathering dengan makan bersama di area terbuka desa. Menu tradisional seperti ayam taliwang, sate rembiga, dan plecing kangkung disajikan dengan cara sederhana namun menggugah selera. Tak hanya perut yang kenyang, hati pun terasa penuh karena menikmati kehangatan yang tulus dari warga lokal.
Menjelajah Sekitar Desa: Wisata Budaya dan Alam yang Memikat
Setelah menghabiskan waktu di Desa Sade, perjalanan gathering bisa dilanjutkan ke beberapa destinasi menarik di sekitarnya.
Tidak jauh dari desa, terdapat Pantai Kuta Mandalika, dengan pasir putih dan laut biru yang cocok untuk kegiatan team building santai. Peserta juga bisa singgah ke Bukit Seger yang menawarkan pemandangan spektakuler, terutama saat matahari terbit atau terbenam.
Bagi yang ingin melanjutkan eksplorasi budaya, Desa Ende bisa menjadi pilihan berikutnya. Desa ini merupakan “saudara muda” dari Sade, dengan karakter yang mirip namun memiliki nuansa yang lebih sepi dan alami. Semua tempat ini mudah dijangkau dari Desa Sade, menjadikannya kombinasi ideal untuk perjalanan gathering yang padat makna dan menyenangkan.
Mengakhiri Gathering dengan Cerita yang Tak Terlupakan
Gathering di Desa Sade bukan hanya tentang wisata, tapi tentang perjalanan untuk memahami kehidupan. Di sini, peserta tidak hanya menjadi pengunjung, tetapi juga bagian dari komunitas yang hangat dan terbuka. Pengalaman berinteraksi langsung dengan warga, belajar menenun, hingga menikmati tradisi lokal membuat setiap detik di Desa Sade terasa spesial.
Bagi perusahaan, kegiatan seperti ini menjadi cara alami untuk membangun kedekatan di antara anggota tim. Tanpa formalitas, tanpa tekanan, hanya ada tawa, cerita, dan pengalaman yang membekas lama setelah perjalanan usai.
Jika perusahaan Anda ingin merasakan pengalaman serupa, banyak pilihan paket gathering Lombok yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari acara budaya hingga petualangan alam. Salah satu penyedia yang berpengalaman dalam merancang perjalanan seperti ini adalah Happy Tour, yang siap membantu menciptakan momen gathering yang penuh warna, otentik, dan tak terlupakan.
Menutup perjalanan di Desa Sade berarti membawa pulang lebih dari sekadar oleh-oleh atau foto indah. Yang dibawa pulang adalah kisah tentang kesederhanaan, kebersamaan, dan kearifan lokal—kisah yang akan terus mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati sering kali ditemukan dalam hal-hal yang paling sederhana.

